Pages

Kamis, 16 Mei 2013

waktu Mustajab Terkabulnya Doa


WAKTU-WAKTU TERKABULNYA DO'A:

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
2. Ketika berbuka puasa
3. Ketika malam lailatul qadar
4. Ketika adzan berkumandang
5. Di antara adzan dan iqamah
6. Ketika sedang sujud dalam shalat
7. Ketika sebelum salam pada shalat wajib
8. Di hari Jum’at
9. Ketika turun hujan
10. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar
11. Ketika hari Arafah
12. Ketika perang berkecamuk
13. Ketika meminum air zam-zam

Pacarmu Belum Tentu Jodohmu..????


..."PACARMU BELUM TENTU JODOHMU"...

Kebanyakan seorang PACAR itu hanya hadir sebagai penghias hidup seseorang.
Kebanyakan pula ia hanya singgah sebentar walau kadang menyisakan kepahitan dan penyesalan yang berkepanjangan.
Sedangkan JODOH adalah teman hidup yang telah digariskan Allah untuk menjadi pasangan pendamping hidup kita sepanjang hayat hingga kematian yang memisahkan.

Seseorang yang engkau anggap pacarmu belum tentu menjadi jodohmu! Jadi jangan terlalu berharap banyak padanya hingga engkau rela menyerahkan segalanya demi apa yang engkau sebut cinta.

Ribuan korban selalu berjatuhan. Dan terus berjatuhan setiap harinya. Tapi anehnya, terlalu sedikit dari kita yang bisa mengambil hikmah dari kejadian-kejadian yang teradi di sekitar kita.

Tanya kenapa?

Karena lemahnya iman! Itulah jawaban yang paling pantas!
Keimanan yang seharusnya menjadi tameng malah ditukar dengan nafsu yang selalu menggerogoti pikiran kita.

Masihkah kita mengagungkan hubungan yang nyata-nyata dilarang Agama?

Ingatlah..
Hanya pasangan halalmu yang paling berhak untuk memilikimu. Lahir batin. Luar dalam. Bukan pacarmu yang setiap waktu bisa saja pergi meninggalkanmu.

Renungkanlah sebelum terlambat dan berakhir dengan sebuah penyesalan.

Akhwat Sejati


‎(⁀‵⁀) ◠‿◠。 (。◕‿◕。)
.`
´ ¸.•°*”˜˜”*°•. .
¸.•°*”˜˜”*°•. (⁀‵⁀)
.`
´
♥ AKHWAT SEJATI ♥

Seorang gadis cilik bertanya pada Ayahnya
“Abi…ceritakan padaku tentang Akhwat Sejati”
Sang Ayah pun menoleh dan tersenyum seraya menjawab

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari kecantikan paras wajahnya, tetapi dari
kecantikan hati yang ada dibaliknya.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tapi dilihat dari
sejauh mana Ia menutupi bentuk tubuhnya.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari
keikhlasan Ia memberikan kebaikan itu.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari
apa yang sering mulutnya bicarakan.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari keahlIannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara.

Sang Ayah terdIam sembari menatap putrinya
“Lantas apa lagi Abi…?”
Ketahuilah putriku….

Akhwat Sejati bukan dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia berani mempertaruhkan kehormatannya.

Akhwat Sejati bukan dilihat dari kekhawatirannya digoda orang di jalan, tetapi dilihat dari
kekhawatirannya yang mengundang orang jadi tergoda.

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujIan yang Ia jalani, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia menghadapi ujian itu dengan Syukur.

Dan Ingatlah…

Akhwat Sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari
sejauh mana Ia bisa menjaga kehormatannya dalam bergaul.

Setelah itu Sang anak kembali bertanya
“Siapakah yang dapat menjadi kriteria seperti itu Abi…?”
Sang Ayah memberikan sebuah buku dan berkata

“Pelajarilah mereka”
Sang anak pun mengambil buku itu dan terlihat sebuah tulisan
“ISTRI PARA NABI”

Meski kita bukanlah salah satu dari Istri Nabi
Tapi meneladaninya adalah sebuah bentuk kecintaan kita terhadap
Allah SWT

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Ilmu adalah amanat Allah yang harus disampaikan. Kekeliruan tidak lebih daripada kebodohan saya sebagai penyampai, semoga ampunan Allah Maha Luas. Dipersilahkan yang mau TAG / SHARE

♥ SALAM SANTUN UKHUWAH FILLAH ♥
♥…...….……….…...♥ •.¸.• ♥…...….……….…...♥

Rabu, 15 Mei 2013

makalah Psikologi Individual




MAKALAH PSIKOLOGI INDIVIDUAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Teori-Teori Konseling II
Dosen Pengampu : Hastin Budiswi, S.Psi
Disusun oleh Semester/Kelas : 3C

                          1. Solihin                                     1111500147
                                 2. Ananto Dwi L                        1110500005
                                 3. Umihani                                  1110500
                                 4. Siti Nurrohmi                         1110500
                                 5. Isti Amalia                              1110500
                                 6. Asih Susanti                           1110500
                                

BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
Jl. Halmahera KM. 1 Kota Tegal – Telp/Fax (0283) 351082
2012
KATA PENGANTAR


            Puji syukur kehadirat Allah SWT  atas perkenaan-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Psikologi Individual”. Makalah ini disusun dan dikembangkan berdasarkan pada beberapa sumber yang kami peroleh, baik melalui buku maupun dari internet.
            Makalah ini disusun secara khusus untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Teori-Teori Konseling II. Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hastin Budiswi, S.Psi selaku dosen pengampu.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun bagi orang lain yang membacanya. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu lancarnya pembuatan makalah ini. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga  makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


                                                                                                                           Tegal,  Oktober 2012

                                                                                                          Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 5
C. Tujuan ......................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar............................................................................................... 6
B. Teori-Teori Adler ........................................................................................ 8
C. Tujuan Konseling ...................................................................................... 10
D. Proses Konseling........................................................................................ 11
E. Teknik-Teknik Konseling........................................................................... 12
F. Hubungan Konselor dan Klien................................................................... 13
G. Kritik dan Kontribusi................................................................................. 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 18


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Alfred Adler pada mulanya adalah seorang anggota psikoanalisis tetapi lalu memisahkan diri dari freud, karena tidak setuju dengan konsep-konsep psikoanalisis. Adler membentuk aliran baru dinamakan Individual Psycology. Adler tidak setuju dengan konsep dorongan seks sebagai satu-satunya dorongan yang utama dalam kehidupan manusia, juga dengan konsep kejiwaan yang dibagi-bagi menjadi id, ego dan superego.
Psikologi individual dikembangkan oleh Alfred Adler, sebagai suatu sistem yang komparatif dalam memahami individu dan dalam kaitannya dengan lingkungan sosial. Individual psychology atau psikologi individual dikembangkan oleh Alfred Adler dan pengikutnya antara lain adalah Rudolph Drekurs, Martin Son Tesgard, dan Donal Dinkmeyer.
Alfred Adler selain siswa juga rekan kerja Freud dan berumur empat belas tahun lebih muda dari Freud. Adler  telah menjadi dokter praktek. Ketika bergabung dengan Freud dan ahli lain ketika dibentuknya Masyarakat Psychoanalytic Vienna. Adler keluar dari paham Freud dan Masyarakat Psychoanalytic Vienna dan pada tahun 1911 Adler mulai mengembangkan pemikirannya yang dikenal sebagai Psikologi Individu.
Aliran Psikologi Individual dikenal dengan nama Adlerian Counseling. Adler mengatakan bahwa seorang tidaklah dikendalikan semata-mata untuk memenuhi kesenangannya sendiri tetapi sebaliknya, seseorang dimotivasi oleh rasa tanggung jawab sosial dan kebutuhan untuk berhasil. Adler benar-benar berbicara tentang hubungan sosial, yang mana Individu sibuk mengejar realisasi diri yang dapat mendukung dirinya untuk membuat dunia lebih baik dalam menempatkan hidup. Inilah yang menjadi dasar pemikiran dari teori psikologi individual.
Menurut Adler manusia tidak dapat dibagi-bagi menjadi bagian-bagian, manusia sebagai suatu keseluruhan dan sebagai suatu kesatuan yang unik. Adler mengemukakan bahwa motif utama yang merupakan dorongan hidup adalah superioritas dan kekuatan. Adler melihat bahwa kejantanan (masculin) adalah identik dengan superioritas(keunggulan), sedang kewanitaan (feminin) adalah inferioritas. Sesuai dengan dorongannya untuk hidup maka baik pria maupun wanita setuju superioritas. Alasan utamanya karena manusia pada saat dilahirkan dalam keadaan inferioritas, dalam keadaan lemah, perlu bantuan orang lain, dan hidupnya tergantung pada orang sekitarnya. Adler melihat manusia dalam keadaan inferior ini melihat orang dewasa yang kuat dan  serba lebih menyebabkan inferior yang laten. Adler juga melihat adanya pengaruh situasi keluarga terhadap perkembangan pribadi seorang anak, antara lain urutan dalam kelahiran, anak tunggal, anak bungsu mempunyai kepribadian yang khas. Demikian pula iklim keluarga mempengaruhi kepribadian seseorang. Pada usia sangat dini (4 dan 5 tahun) menurut adler anak sudah membentuk pedoman untuk hidup (life style) yang relative tetap.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja teori dan teknik  yang terapkan adler dalam psikologi individual?
2.      Apa tujuan dari konseling psikologi individual?
3.      Bagaimanakah proses konseling individual beserta kelemahan dan kelebihan?

C.    Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari konseling psikologi individual ini adalah agar seorang konselor dapat mengetahui model-model konseling dan bagaimana menerapkan berbagai teori dalam proses konseling.

BAB II
PEMBAHASAN

A.   Konsep Dasar
Konstruk utama psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan inferioritas(rendah diri kurang). Perasaan lemah dan tidak berdaya timbul dan berkembang karena pengalaman hidup anak bersama orang dewasa atau pandangan kekurangan dalam organ tubuh, adler mempercayai prinsip fundamental motivasi dengan kompensasi terhadap perasaan rendah diri, dapat menjelaskan hampir seluruh perilaku manusia. Manusia dikuasai oleh perasaan banyak kekurangan dan tidak sempurna dan oleh karena itu mereka mereaksi terhadap perasaan tidak senang itu dengan mencari kesempurnaan,kebebasan dan keunggulan. Istilah yg digunakan Adler adalah “inferiority Complex” untuk menggambarkan keadaan perasaan harga diri kurang yang senantiasa mendorong individu untuk kompensasi mencapai keunggulan. Perilaku merupakan suatu upaya untuk mencapai keseimbangan.
Complex rasa rendah diri menurut adler berasal dari 3 sumber yaitu :
1.      Kekurangan dalam organ fisik
2.      Anak yang dimanja
3.      Anak yang mendapat penolakan    
Kadang-kadang rasa rendah diri ini dapat menimbulkan kompensasi yang berlebih-lebihan sehingga menimbulkan berbagai hambatan bagi individu itu sendiri.
Hal lain yang penting dalam konstruk psikologi individual adalah konsepsi perilaku situasional social. Individu merupakan suatu organisasi holistic, sebagai suatu kesatuan antara kesadaran dan ketidaksadaran, tidak ada reduksi komponen, tidak ada unsure-unsure kepribadian seperti id,ego dan super ego. Manusia pada dasarnya bersifat social dan berusaha mencari tempat dalam masyarakat dan berusaha untuk membangun suatu kesatuan pribadi.
Adler mengatakan bahwa manusia pertama-tama dimotivasi oleh dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial. Mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial.
Untuk memenuhi kebutuhan sosial manusia rela terjun dalam berbagai kegiatan-kegiatan sosial seperti organisasi sosial dan mengahabiskan hampir seluruh hidupnya di sana. Mereka merasa puas dengan melakukan aktivitas sosial seperti membantu korban bencana, korban perang, kelaparan dan lain sebagainya. Itulah kebutuhan sosial yang dimaksud oleh Adler. Kebutuhan-kebutuhan sosial ini merupakan bawaan sejak lahir, perkembangan diri individu sejak masa kanak-kanak akan sangat menentukan cara individu berperan dalam lingkungan sosialnya.
Konstruk utama adler yang lainnya adalah pandangan tentang kesatuan organisme yang berorientasi tujuan. Dorongan superioritas diarahkan oleh tujuan individu yang unik. Factor biologis dan lingkungan  mempengaruhi tujuan individu akan tetapi perwujudannya terutama dikreasikan oleh individu. Secara social individu terdorong untuk bergerak dari keadaan yang dipandang sebagai yang inferioritas kearah keadaan yang dipandang sebagai superioritas. Meskipun dipengaruhi oleh sikap orang tua, kondisi struktur keluarga, akan tetapi pada dasarnya setiap individu memiliki diri yang keatif dan bertanggung jawab untuk memilih pikiran tindakan dan perasaan sendiri.
Konsep lain yang dikemukakan oleh adler adalah pandangan bahwa individu sebagai suatu organisasi diri yang konsisten (self consistent organization). Seluruh kekuatan psikis dikendalikan oleh ide yang direktif dan ekspresi perasaan, pikiran, kemauan, tindakan dan sebagainya dipadukan dalam suatu rencana hidup. Pembentukan rencana hidup ini akan membentuk gaya hidup (life syile) yang akan berkembang sebagai pola-pola dalam mengarahkan perilakunya. Adler juga mengatakan pentingnya kreativitas manusia, ditegaskan bahwa tidak mungkin ada Life Style yang sama antara 2 orang, karena setiap orang dalam mengembangkan kreatifitas tergantung pada self masing-masing. Adler menekankan adanya keunikan individu, setiap orang mempunyai gambaran motivasi unik, ciri-ciri, minat, nilai-nilai semuanya merupakan cirri dare perbedaan style  of life.
Hal penting lainya adalah konsep minat kemasyarakatan (community interest) sebagai bagian dari kualitas manusiawi. Minat social ini mendorong individu untuk mencapai superioritas dalam kehidupan social. Kecemasan timbul disebabkan oleh konsentrasi dalam mencapai superioritas pribadi tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang lain.
B.   Teori-Teori Adler
Teori Adler meliputi uraian tentang :
1.      Fictional Finalism
Yang dimaksud adalah bukan tingkah masa lampau yang menentukan tingkah laku sekarang, tetapi ide-ide (tujuan akhir) itu memberikan arah kepada seseorang individu untuk berbuat sesuatu.
2.      Striving For Superiority
Bahwa mula-mula adler menyatakan agresi lebih penting dan seksualitas, kemudian dorongan agresi ini diubah menjadi keinginan untuk berkuasa. Keinginan untuk berkuasa ini diberi istilah striving for superiority. Ada 3 tahapan sebagai tujuan akhir manusia yaitu: agresif, menjadi kuat dan menjadi superior. Striving for superioritymengejar kesempurnaan yang menyenangkan. Untuk mengetahui bagaimana munculnya striving for superiority kita harus menelaah perasaan rendah diri dan kompensasi.
3.      Inferiority Feeling dan Compensasion
Yaitu perasaan rendah diri dan kompensasi. Adler berpendapat bahwa seseorang yang sakit, paru-paru atau jantung, dan lain-lain, ini menunjukan adanya rasa rendah diri yang dasar. Biasanya adanya rendah diri dalam organ tertentu diadakan kompensasi dengan latihan yang sangat intensif. Rendah diri ini disebut kelemahan, dan kelemahan ini sama dengan feminism (kewanitaan), sehingga kompensasinya adalah the masculine protest. Perasaan rendah diri timbul sebagai akibat perasaan tidak sempurna, tidak menyenangkan dalam bagian kehidupan manusia, misalnya sewaktu masih bayi tidak mendapat kasih saying diterlantarkan.
4.      Sosial Interest
Konsep manusia terhadap minat social. Minat social meliputi kooperasi, hubungan antar personal, dan sebagainya. Adler percaya bahwa minat social adalah merupakan hakekat manusia, merupakan cirri-ciri yang dibawa sejak lahir. Minat social adalah cirri khas manusia bukan karena kebiasaan, meskipun demikian minat social tidak spontan tetapi memerlukan bimbingan dan latihan.  
5.      Style of Life
Hal ini merupakan cirri khas teori adler. Ini merupakan prinsip yang menjelmakan keunikan seseorang, tiap orang mempunyai style of life tetapi tidak ada 2 orang yang sama style of life nya. Setiap orang mempunyai tujuan yang sama, yakni superioritas, tetapi untuk mengarah kepada tujuan tersebut setiap orang mempunyai cara-cara untuk menempuhnya sendiri. Style of life terbentuk sejak usia yang sangat muda (4-5 tahun).
6.      The Creative Self
Menerangkan bahwa manusia membentuk kepribadian sendiri, mereka membentuk kepribadian sendiri, mereka membentuk kepribadian dari bahan mentah pembawaan dan pengalaman. Creative self adalah prinsip aktif dalam kehidupan manusia, buakan konsep tentang jiwa.

C.   Tujuan Konseling
Tujuan konseling menurut Adler adalah mengurangi intensitas perasaan rasa rendah diri (inferior), memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam persepsi, mengubah tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang terhadap orang lain, dan meningkatkan aktivitas. Klien harus mendapat insight tentang kesalahan style of life mereka, menghadapi mekanisme superioritas mereka dan memperbaiki minat.
1.      Mengubah gaya hidup yang salah . Dalam hal ini konselor lebih fokus pada aspek kognitif. Konselor cenderung mencari kesalahan berpikir dan memberikan penilaian pada hal-hal seperti sikap tidak mempercayai, egois, ambisi yang tidak masuk akal.
2.      Mengurangi intensitas inferior klien. Sasaran dari konselor salah satunya mengurangi rasa rendah diri klien yaitu dengan cara memberi dukungan pada klien bahwa ia mempunyai kemampuan sehingga jika rasa rendah dirinya berkurang atau hilang klien mampu mencapai kebahagiaan hidup dan mampu menjalani interaksi sosial dengan baik.
3.      Meningkatkan minat sosial klien. Artinya menumbuhkan kesadaran di dalam individu akan kedudukannya sebagai salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat serta suatu sikap seseorang menangani dunia sosial untuk mencapai masa depan yang lebih baik.
4.      Mengkonfrontir mekanisme superioritas. Konfrontasi adalah respon konselor yang menggambarkan adanya ketidaksesuaian atau pertentangan yang terkandung dalam pernyataan yang diungkapkan klien. Konselor harus mampu menolong klien dengan cara memberikan pemahaman atau mengevaluasi dampak yang dihasilkan pada orang lain dan merenungkan akibat yang dia tanggung karena menjadikan superioritas sebagai prioritas utama.

D.   Proses Konseling
Strategi konseling biasanya melibatkan pola hidup sekarang yang Nampak dan menelusuri ke belakang hingga konselor dan klien memperoleh kejelasan mengenai tujuan superioritasnya. Menurut Ansbacher&Anbacher (shertzer&stone,1980,204) ada 3 komponen pokok dalam proses konseling. Ketiga komponen tersebut adalah :
1.      Memperoleh pemahaman gaya hidup klien yang spesifik, gejala dan masalahnya, melalui empati, intuisi, dan penaksiran konselor. Dalam unsure ini konselor membentuk hipotesis mengenai gaya hidup dan situasi klien
2.      Proses menjelaskan kepada klien, dalam komponen ini hipotesis gaya hidup yang dikembangkan dalam komponen pertama, harus ditafsirkan dan dikomunikasikan kepada klien sehingga dapat diterima. Psikologi individual menekankan pentingnya membantu klien untuk memperoleh tilikan terhadap kondisinya. Penjelasan konselor hendaknya sederhana dan terarah sehingga jelas bagi klien dan cocok dengan pengalamannya sendiri.
3.      Proses memperkuat minat social, klien dengan menghadapkan mereka, secara seimbang, dan menunjukan minat dan kepedulian mereka.
Pendekatan adler dalam proses konseling berdasarkan pada asumsi bahwa klien telah membuat kesalahan gaya hidup dan konsepsi mereka tentang kenyatan. Konselor hendaknya membantu mereka untuk mencapai pandangan terhadap kenyataan  yang lebih baik dan benar.

E.   Teknik-Teknik Konseling
Teknik konseling yang digunakan oleh konselor penganut adler :
1.      Teknik Komparatif
Dalam teknik ini konselor melakukan perbandingan dirinya dengan konselor, dengan empati konselor dengan mencoba membayangkan gaya hidup dan masalah klien dalam dirinya. 
2.      Teknik Analisis Mimpi
Menurut adler mimpi adalah merupakan refleksi gambaran tujuan hidup klien. Dengan menganalis mimpi yang dialami klien, maka konselor dapat memperkirakan tujuan hidup klien, atas dasar itu kemudian konselor membantu klien.




F.    Hubungan Konselor dengan Klien
Aliran Adler menganggap hubungan baik antara klien dan terapis itu adalah keduannya berkedudukan sederajat didasari pada kerjasama, saling percaya, saling menghormati, saling menjaga rahasia dan keselarasan sasaran. Awal mula kegiatan konseling, seyogyanya klien mulai memformulasikan rencana atau kontrak. Klien tidak dipandang sebagai penerima yang pasif melainkan klien adalah anggota dari kelompok yang aktif dalam hubungannya dengan kelompok lain yang sederajat dimana tidak ada pihak yang berkedudukan lebih tinggi dan ada yang berkedudukan lebih rendah.melalui perserikatan yang sifatnya saling mengisi atau kolaboratif klien mengakui bahwa mereka bisa mempertanggungjawabkan perilaku mereka.
Hubungan pertolongan meliputi :
1.      Membentuk dan memelihara hubungan yang baik dengan klien
2.      Mengumpulkan data mengenai klien, agar mengetahui konsep style of life klien. Data tersebut yang berhubungan dengan pembentukan style of life pada usia muda, situasi keluarga, dan bagaimana klien mengekspresikan pengalaman-pengalaman tersebut sekarang bagaimana hubungan kaka/adik kandung, demikian juga tentang mimpi-mimpinya.
3.      Interpretasi pengertian tentang life style klien diberitahukan kepada klien. Konselor mendengarkan reaksi klien.
4.      Rekonstruksi aktif, konselor mengarahkan klien secara aktif terhadap alternative-alternatif pemecahan mengenai masalah dirinya dan lingkungannya. Penyembuhan disebabkan oleh gambaran yang matang tentang dunianya.
5.      Dalam hubungan yang face to face relation dialog diusahakan suatu redukasi (pendidikan kembali) proses sosialisasi seorang individu dan memperbaiki kepercayaan klien terhadap dirinya sendiri.

G.  Kritik dan Kontribusi
Beberapa kritik yang disampaikan kepada psikologi individual antara lain :
1.      Terlalu banyak menekankan pada tilikan intelektual dalam upaya perubahan
2.      Penekanan yang berlebihan pada pengalaman, nilai, minat subyektif pada penentu perilaku
3.      Meminimalkan factor biologis dan riwayat masa lalu
4.      Terlalu banyak menekankan tanggung jawab pada keterampilan diagnosis konselor.
Sementara itu kontribusi psikologi individual antara lain :
1.      Keyakinan yang optimis bahwa setiap orang dapat berubah, dapat mencapai sesuatu, arah evaluasi manusia bersifat positif
2.      Penekanan hubungan konseling sebagai suatu media untuk mengubah klien
3.      Menekankan bahwa masyarakat tidak sakit atau salah, akan tetapi manusianya yang sakit atau salah
4.      Menekankan bahwa kekuatan sebagai pusat pendorong perilaku


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Konstruk utama psikologi individual adalah bahwa perilaku manusia dipandang sebagai suatu kompensasi terhadap perasaan inferioritas(rendah diri kurang). Hal lain yang penting dalam konstruk psikologi individual adalah konsepsi perilaku situasional social. Konstruk utama adler yang lainnya adalah pandangan tentang kesatuan organism yang berorientasi tujuan. Konsep lain yang dikemukakan oleh adler adalah pandangan bahwa individu sebagai suatu organisasi diri yang konsisten (self consistent organization). Hal penting lainya adalah konsep minat kemasyarakatan (community interest) sebagai bagian dari kualitas manusiawi.
Adapun teori-teori Adler yang terapkan yaitu fictional finalism, striving for superiority, inferiority feeling dan compensasion, social interest, style of life, the creative self.
Tujuan konseling menurut Adler adalah mengurangi intensitas perasaan rasa rendah diri (inferior), memperbaiki kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam persepsi, mengubah tujuan hidup, mengembangkan kasih sayang terhadap orang lain, dan meningkatkan aktivitas. Klien harus mendapat insight tentang kesalahan style of life mereka, menghadapi mekanisme superioritas mereka dan memperbaiki minat.


Menurut Ansbacher&Anbacher (shertzer&stone,1980,204) ada 3 komponen pokok dalam proses konseling. Ketiga komponen tersebut adalah :
1.Memperoleh pemahaman gaya hidup klien yang spesifik, gejala dan masalahnya, melalui empati, intuisi, dan penaksiran konselor, 2. Proses menjelaskan kepada klien, 3. Proses memperkuat minat social,
Teknik konseling yang digunakan oleh konselor penganut adler : Teknik Komparatif,Teknik Analisis Mimpi.
Hubungan pertolongan meliputi :
1.      Membentuk dan memelihara hubungan yang baik dengan klien
2.      Mengumpulkan data mengenai klien, agar mengetahui konsep style of life klien
3.      Rekonstruksi aktif, konselor mengarahkan klien secara aktif terhadap alternative-alternatif pemecahan mengenai masalah dirinya dan lingkungannya..
4.      Dalam hubungan yang face to face relation dialog diusahakan suatu redukasi (pendidikan kembali) proses sosialisasi seorang individu dan memperbaiki kepercayaan klien terhadap dirinya sendiri.
Beberapa kritik yang disampaikan kepada psikologi individual antara lain :
1.      Terlalu banyak menekankan pada tilikan intelektual dalam upaya perubahan
2.      Penekanan yang berlebihan pada pengalaman, nilai, minat subyektif pada penentu perilaku
3.      Meminimalkan factor biologis dan riwayat masa lalu
4.      Terlalu banyak menekankan tanggung jawab pada keterampilan diagnosis konselor.


Sementara itu kontribusi psikologi individual antara lain :
1.      Keyakinan yang optimis bahwa setiap orang dapat berubah, dapat mencapai sesuatu, arah evaluasi manusia bersifat positif
2.      Penekanan hubungan konseling sebagai suatu media untuk mengubah klien
3.      Menekankan bahwa masyarakat tidak sakit atau salah, akan tetapi manusianya yang sakit atau salah
4.      Menekankan bahwa kekuatan sebagai pusat pendorong perilaku


DAFTAR PUSTAKA

Corey, Gerald. 1990. Teori dan Praktek dari Konseling dan Psikoterapi. California: CPC Pacific Grve.
Pujosuwarno, sayekti. 1993. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Yogyakarta : Menara Mas Offset
Masrun. (1977) Aliran-aliran Psikologi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
   http://ebekunt.wordpress.com/2010/01/29/psikologi-individual-2/ tanggal download 21 Sep 2012  pukul :13.00 WIB


Laporan Observasi Manajemen Sekolah SMA Pancasakti Tegal







LAPORAN OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH
SMA PANCASAKTI KOTA TEGAL
(Sekolah Laboratorium Pendidikan Universitas Pancasakti )

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“MANAJEMEN PENDIDIKAN”
Dosen Pengampu : Dr. Dino Rozano
Disusun oleh Semester/Kelas : 4C


                          1. Solihin                                     1111500147
                                 2. Ananto Dwi Lazuardi           1111500005
                                
BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
Jl. Halmahera KM. 1 Kota Tegal – Telp/Fax (0283) 351082
2013
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penyusun dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat & hidayahNYA sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Observasi di SMA PANCASAKTI Kota Tegal. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dino Rozano yang masih memberikan kepercayaan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas observasi ini dan tidak lupa kami ucapkan kepada Kepala sekolah SMA PANCASAKTI Kota Tegal yang telah memberikan izinnya dalam melaksanakan observasi dan seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Namun demikian, penyusun telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga laporan ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penyusun dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga Laporan Observasi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


                                                                                    Tegal,     Mei 2013


Penyusun



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................
BAB II GAMBARAN UMUM SMA PANCASAKTI
A. Profil Sekolah................................................................................................
B. Visi & Misi Sekolah.......................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
A. Keadaan Sekolah...........................................................................................
B. Manajemen Kurikulum...................................................................................
C .Manajemen Peserta Didik..............................................................................
D. Manajemen Personalia................................................................................... ......
E. Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan...............................................
F. Manajemen Ketatalaksanaan.........................................................................
G. Manajemen Pembiayaan................................................................................ ......
H. Manajemen Pengorganisasian Sekolah..........................................................
I. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat.....................................
J. Manajemen Bimbingan dan Konseling........................................................... ......
K. Manajemen Mutu/Kualitas (ISO)..................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam dunia pendidikan tentunya tidak luput dari beberapa factor yang menentukan keberhasilan pendidikan pada suatu sekolah. Oleh karena itu demi terwujudnya visi dan misi pendidikan di suatu sekolah, kami mencoba melakukan observasi di SMA PANCASAKTI (Sekolah Laboratorium Pendidikan Universitas Pancasakti) Kota Tegal untuk mengetahui perkembangan psikologi belajar anak disekolah ini.
B.   Perumusan Masalah
Dalam observasi ini, penyusun memaparkan beberapa pokok permasalahan  antara  lain:
1.      Bagaimana Keadaan Sekolah
2.      Bagaimana Manajemen Kurikulum
3.      Bagaimana Manajemen Peserta Didik
4.      Bagaimana Manajemen Personalia
5.      Bagaimana Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan
6.      Bagaimana Manajemen Ketatalaksanaan
7.      Bagaimana Manajemen Pembiayaan
8.      Bagaimana Manajemen Pengorganisasian Sekolah
9.      Bagaimana Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
10.  Bagaimana Manajemen Bimbingan dan Konseling
11.  Bagaimana Manajemen Mutu/Kualitas (ISO)


C.    Tujuan
1.      Melengkapi tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan
2.      Dapat mengetahui Keadaan Sekolah
3.      Mengetahui kurikulum yang ada di dalam sekolah SMA Pancasakti
4.      Mengetahui kualitas sekolah SMA Pancasakti




BAB II
GAMBARAN UMUM SMA PANCASAKTI

A.    Profil Sekolah
SMA PANCASAKTI Kota Tegal beralamatkan di jalan Jln Halmahera Km1, kecamatan Tegal Timur Kota Tegal dekat dengan Pantai Alam Indah Tegal (PAI), provinsi Jawa Tengah. Jumlah seluruh siswa SMA PANCASAKTI Kota Tegal adalah 71 siswa yang terbagi menjadi kelas X sebanyak 21 siswa, kelas IX sebanyak 28 siswa, kelas XII sebayak 22 siswa. Progam jurusan disekolah ini yaitu IPA dan IPS, tetapi seluruh peserta didik tidak mengambil jurusan IPA melainkan memilih jurusan IPS
Di sekolah ini, terdapat beberapa ruang yaitu:
1.      Ruang Kepala Sekolah
2.      Ruang Perpustakaan
3.      Ruang Mushola
4.      Ruang serbaguna
5.      Toilet
6.      Ruang Kantin
7.      Ruang guru
8.      Ruang TU
9.      Ruang Lab Komputer
10.  Ruang laboratorium IPA ada
11.  dan ada 7 kelas untuk belajar mengajar.






B.     Visi & Misi Sekolah
1.      Visi sekolah
“Cerdas berbudi pekerti luhur yang dilandasi iman dan taqwa ”
2.      Misi Sekolah
“Meningkatkan pengetahuan keterampilan Mendisiplinkan keimanan dan ketaqwaan dengan bijak untuk menghadapi tantangan hidup di era globalisasi”


BAB III
PEMBAHASAN

A.       Manajemen Kurikulum           
Kurikulum yang digunakan oleh SMA PANCASAKTI yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan) sesuai dengan peraturan pemerintah. Karena berdasar kurikulum KTSP maka kurikulum yang berlaku adalah kurikulum SMA PANCASAKTI. Secara umum pelaksanaan kurikulum ini hampir sama dengan sekolah-sekolah yang lain, hanya saja ada beberapa jam pelajaran yang diisi dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh sekolah. Seperti muatan lokal provinsi yang berupa pelajaran bahasa Jawa, muatan lokal sekolah berupa pendidikan teknik elektro untuk kelas X dan XI dan Tata Boga untuk kelas XII. Selain itu, sekolah juga mengambil kebijakan untuk menambah jam pelajaran seperti IPA, matematika, Bahasa Jepang dan bahasa Inggris.
Kurikulum yang diterapkan diharapkan dapat memberikan output yang bagus, sehingga lulusan dari SMA PANCASAKTI  memiliki keterampilan, kompetensi,  berbudi luhur, dan berbudaya. Hal ini ditunjang oleh kegiatan ekstrakurikuler dan Intrakurikuler yang berjalan beriringan untuk menciptakan lulusan yang berkualitas. Sekolah ini tidak lagi menggunakan GBPB (garis besar progam pengajaran) dalam kurikulum KTSP melainkan memakai SKKD.
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMA PANCASAKTI ada delapan, yang terdiri dari ektrakurikuler  wajib dan pilihan yaitu :
a.        Ekstakurikuler wajib. 
Yang termasuk ekstrakurikuler wajib adalah Pramuka diwajibkan untuk kelas X.


b.      Ekstrakurikuler pilihan
Yang termasuk ekstrakurikuler pilihan adalah Karate, Volly ball, tenis meja dsb Ektrakurikuler pilihan ini diperuntukkan bagi kelas XI dan XII. penggunaan kata “dan atau” disini karena sebenarnya sudah tidak ada lagi keharusan bagi kelas IX untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, namun mereka yang mengikuti kegiatan tetap mendapatkan apresiasi berupa nilai pada buku rapot.
Kegiatan ekstrakurikuler di SMA PANCASAKTI dilaksanakan tiap hari Sabtu untuk semua jenis ektrakurikuler. Pertimbangan ini diambil karena pihak sekolah berupaya untuk menertibkan siswanya agar mengikuti kegiatan ekatrakurikuler. Pihak sekolah tidak mau kecolongan terhadap alasan siswa yang mengaku bahwa jadwal ekstrakurikulernya bukan hari itu. Berbeda jika hari ekstrakurikuler dilaksanakan pada satu hari saja. Jadi akan ketahuan bila siswa ada yang bolos kegiatan ekstrakurikuler. Pemilihan hari Sabtu didasarkan pula dengan jumlah jam yang ada pada hari Sabtu, berakhir pada sekitar pukul 12.00. Jadi masih ada waktu untuk diisi dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.
Adapun struktur Program Kurikulum yaitu :
1.      Program Pendidikan Umum
Adapun Mata Pelajaran yang ada di SMA PANCASAKTI ada 15 yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa jepang, TIK Bahasa jawa, Ekonomi, akuntansi, sejarah, sosiologi,geografi, penjaskes, seni budaya.
2.      Program Akademis
Progam Akademis di SMA Pancasakti tegal yaitu Keterampilan Bahasa Jepang, Bahasa Inggris, Komputer.
3.      Program Ketrampilan
Adapun Program keterampilan seperti yang telah disebutkan diatas kegiatan ekstrakurikuler seperti Tata Boga, Penjaskes.
4.      Program Psikologis
Adapun Program Psikologis yaitu pelayanan Bimbingan Konseling selama 24 jam untuk berkonsultasi

B.        Manajemen Peserta Didik
Manajemen peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Manajemen peserta didik menunjuk pada kegiatan-kegiatan di luar kelas dan dalam kelas. Kegiatan-kegiatan di luar kelas, antaralain:
1.      Manajemen peserta didik di sekolah dimulai sejak penerimaan siswa baru di setiap tahun ajaran baru.
Prosedur penerimaan siswa baru  di SMA PANCASAKTI: Pendaftaran calon siswa baru melalui nilai asli dan ada bonus prestasi, setelah itu kemudian di rangking.
2.      Pencatatan peserta didik baru dalam buku induk sekolah
Mendata hal-hal yang ada hubungannya dengan siswa, seperti identitas, orang tua perserta didik, alamat dan sebagainya. Selain untuk menunjang kelengkapan data siswa baru wajibkan untuk memberikan fotokopi surat atau surat akta kelahiran, surat keterangan kesehatan dan sebagainya.
3.      Pembagian seragam beserta kelengkapannya
Meskipun di SMA PANCASAKTI terdapat dua kelas yang berbeda, akan tetapi seragam yang digunakan setiap hari-harinya sama, yang terdiri dari seragam osis, yang dipakai setiap hari Senin dan Selasa, seragam identitas yang dipakai setiap hari Rabu dan Kamis, dan seragam pramuka yang digunakan setiap hari Jumat. Sekolah member kebebasan berpakaian, dengan syarat rapih dan sopan untuk hari sabtu. 
4.      Pembagian Kartu Anggota OSIS beserta tatatertib sekolah yang harus dipatuhi
Bagi siswa-siswi baru yang sudah diterima di SMA PANCASAKTI maka sekolah akan memeberikan kartu anggota OSIS atau yang sering disebut dengan kartu pelajar. Selain itu juga ada kartu anggota perpustakaan sekolah yang digunakan untuk peminjaman buku perpustakaan sekolah.
5.      Pembinaan pesert didik dan pembinaan kesejahteraan peserta didik
a.       Kesejahteraan mental/spiritual
Di SMA PANCASAKTI terdapat tenaga bimbingan dan konseling yang tugasnya membantu memecahkan masalah yang dihadapi siswa, mengembangkan dan memberikan arahan kepada siswa mengenai bakat minat yang dimiliki, melatih mental siswa-siswi agar menjadi pribadi yang baik. selain itu di SMA PANCASAKTI terdapat sebuah musola yang digunakan untuk beribadah dan kegiatan keagamaan, sebagai sarana untuk menyejahterakan spiritual siswa-siswinya.
b.      Kegiatan Ekstra kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler di SMA PANCASAKTI antara lain bidang keolahragaan, antaralain: voli, Tenis meja, senam karate. Bidang bahasa; Bahasa Inggris, dan bahasa Jawa,bahasa jepang bidang ketrampilan: tata boga bidang IPA yaitu ekstra kurikuler yang tujuannya untuk mempersiapkan siswa-siswi untuk mengikuti kejuaraan seperti OSN.
c.       Masa Orientasi Siswa
Masa orientasi siswa tujuannya yaitu untuk memperkenalkan komponen-komponen yang ada di sekolah dan semua hal yang perlu diketahui oleh siswa-siwi. Kegiatan ini melibatkan guru-guru, karyawan dan sebagian siswa-siswi senior.
d.      Rekreasi dan study tour
Kegiatan Rekreasi dan study tour dilaksanakan oleh siswa-siswi yang duduk di kelas XII, tempat yang dikunjungi adalah tempat-tempat yang berhubungan dengan pelajaran dan pendidikan seperti museum, tempat-tempat bersejarah, dan tempat-tempat lain yang bisa memberikan ilmu dan manfaat bagi siswa-siswinya.
Mengenai jumlah peserta didik SMA PANCASAKTIa dapat dilihat dalam tabel dibawah ini 2012/2013

No
Kelas
Jumalah ruang
Jumlah siswa tiap ruang
Jumlah siswa
1.            
X
1 ruang
21 siswa  

2.
XI
1 ruang
22 siswa

3.
XII
1 ruang
22 siswa

Jumlah
71 siswa


C.       Manajemen Personalia/Tenaga Kependidikan
Managemen personel di SMA Lab Pancasakti yang meliputi data tenaga pengajar, staff Tata Usaha, keamanan, dan pesuruh serta kriteria untuk menjadi tenaga kerja di sekolah ini akan dijelaskan sebagai berikut:



Jumlah Tenaga Kerja di SMA Lab Pancasakti
No
Jabatan
Jumlah
Keterangan
1.
Guru
14 orang
S1 : 10 Orang (1 guru sedang menempuh S2)
D3 : 3 orang (sedang menempuh S1)
D2 : 1 orang(sedang menempuh S1)

2.
Staff Tata Usaha
3
Bendahara dan Sekretaris
3.
Satpam
1 orang
4.
Pesuruh
2 orang
Jumlah
61 orang

D.       Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan
Mengenai managemen sarana prasarana di di SMA Lab Pancasakti dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No
Sarana
Jumlah
Keadaan
Keterangan
1.
Parkir kendaraan
2 buah
Baik
Parkir Peserta didik dan Guru/tamu undangan
2.
Mushola/tempat ibadah
1 buah
Baik
Cukup sempit
3.
Lab komputer
1 buah
baik
Memuaskan
6.
Lab IPA
1 buah
baik
Cukup baik
7.
Kantin
1 buah
baik
Cukup baik
8
Ruang kelas
7 ruang
baik
Memuaskan
9
Toilet
4 buah
baik
Memuaskan
10
Lapangan
-
-
Lapangan kondisional bisa di PAI, halaman sekolah/ke lapangan Universitas Pancasakti
11
Pos jaga
1 buah
baik
Memuaskan
12
Ruang guru
2 buah
baik
Terdiri dari ruang TU, kepala sekolah(beserta ruang tamu),
13
Ruang kegiatan siswa
1 buah
Cukup baik
Ruang serbaguna
    
Disekolah ini, terdapat juga mobil khusus untuk menjemput dan mengantarkan peserta didik berangkat dan pulang sekolah.

E.        Manajemen Ketatalaksanaan/Surat Menyurat         
Kegiatan surat-menyurat dikerjakan oleh sekretaris/Tata usaha sekolah baik itu surat masuk, surat keluar, surat cuti, surat pemberitahuan, surat izin dan lain-lain tersusun dengan berdasarkan jenis surat tersebut.

F.        Manajemen Pembiayaan         
Adapun pembiayaan di sekolah ini yaitu :
·         Bagi kelas 1 tidak ada uang gedung, gratis hanya membayar pembayaran UTS dan UAS
·         Pembayaran UAS/UTS hanya 60.000/40.000
·         Iuran Wajib Sekolah (disebut juga SPP)kelas 2 dan 3 sebesar 125.000
    
G.       Manajemen Pengorganisasian Sekolah
      Struktur Organisasi SMA PANCASAKTI Tegal
 Kepala Sekolah
:  Rela Amalia, S.Pd
Wakil Kepala Sekolah
:
1. Bidang Kurikulum
:  Widyatmaka, B.Sc
2. Bidang Sarana Prasarana
:  Titik Hermia, S.Pd
3. Bidang Hubungan Masyarakat
:  Dra. Budi Sulistyowati
4. Bidang Kesiswaan
:  Sumaryo, S.Si
5. Bendahara Sekolah
:  Warsimah, S.Ag
6. Pembina Osis
:  Huda Silfianto

H.       Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat sekitar sangat baik,khususnya dengan wali murid sekolah juga masih menyambung tali silaturrahmi yang erat dengan alumni-alumni peserta didik SMA Lab Pancasakti
Dalam interaksinya SMA Pancasakti menjalin hubungan baik dengan warga sekitar. Hal ini terbukti dengan ikut berpartisipasinya warga ketika sekolah mengadakan kegiatan yang melibatkan masyarakat selain itu, warga juga turut aktif dalam menjaga keamanan sekolah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat termasuk baik tanpa kendala yang berarti.

I.          Manajemen Bimbingan dan Konseling
Di dalam KTSP SMA PANCASAKTI Tegal Bimbingan dan Konseling tidak masuk kelas/jam pelajaran. Tetapi tergantung situasi dan kondisi, ketika ada guru mapel yang tidak berangkat, bisa digantikan oleh guru BK/Konselor. Konselor juga memberikan pelayanan konsultasi selama 24 jam kepada para peserta didiknya guna membantu permasalahan yang dihadapi peserta didik dan dalam rangka pengembangan diri peserta didik. Konselor dalam praktiknya juga menggunakan silabi yaitu Satuan Layanan (Satlan).  
    
J.         Manajemen Mutu/Kualitas (ISO) Internasional Standar Organisasi          
Di sekolah SMA PANCASAKTI Tegal belum mempunyai ISO, karena kualitas sekolah yang masih minim sarana prasaranya, dan kualitas sekolah yang masih dikatakan cukup.
BAB IV
PENUTUP

A.                Kesimpulan
      SMA Pancasakti merupakan salah satu sekolah yang terletak di Kecamatan Tegal Timurtepatnya di jalan Halmahera KM 1 Kota Tegal dekat dengan PAI,  merupakan salah satu  sekolah yang menerapakan berbagai manajemen sekolahnya seperti :
1.      Manajemen Kurikulum
2.      Manajemen Peserta Didik
3.      Manajemen Personalia
4.      Manajemen Sarana dan Prasarana pendidikan
5.      Manajemen Ketatalaksanaan
6.      Manajemen Pembiayaan
7.      Manajemen Pengorganisasian Sekolah
8.      Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
9.      Manajemen Bimbingan dan Konseling
10.  Manajemen Mutu/Kualitas (ISO)
yang sudah cukup baik, meskipun terletak di daerah pesisir namun mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain.
            Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta didik untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan akademiknya kini pun sudah mulai terlihat perkembangannya.
            

Dimulai dari tenaga pengajar yang disiplin dan profesional, menejemen yang baik dan juga mulai dibangunya sarana dan prasarana serta kurikulum kurikuler, dan ekstrakurikuler yang mampu menunjang kegiatan belajar dan mengajar diharapkan mampu menambah dan meningkatkan mutu pendidikan pada sekolah tersebut.






LAMPIRAN-LAMPIRAN






SATUAN KEGIATAN
LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

A.    Topik Permasalahan                                  : Pilihan Jurusan bergengsi
B.     Bidang Bimbingan                                    : Bimbingan Sosial
C.     Jenis Layanan                                           : Bimbingan Kelompok
D.    Fungsi Layanan                                        : Pemahaman dan Pengembangan
E.     Tujuan layanan                                          :
1.      Siswa dapat lebih memahami tujuan pemilihan jurusan IPA atau IPS
2.      Siswa mampu menentukan pilihan jurusan sesuai dengan kemampuannya
F.     Sasaran Layanan                                       : Siswa Kelas X          
G.    Uraian Kegiatan   
            Konselor
Siswa
1.      Mengadakan rapport
2.      Menjelaskan tujuan penjurusan
3.      Menjelaskan perbedaan IPA dan IPS
4.      Tanya jawab dengan siswa sebagai follow up untuk mengetahui pemahaman siswa
5.      Bersama dengan siswa menyimpulkan materi layanan
1.      Menyimak materi yang disampaikan GP
2.      Mengajukan pertanyaan terhadap materi yang telah disampaikan GP
3.      Menyimpulkan materi layanan
H.    Materi layanan                              : -
I.       Penyelenggara Layanan                : Rela Amalia
J.       Tempat Penyelenggaraan              : Ruang Bimbingan Kelompok
K.    Waktu/Hari/Tanggal                     :
L.     Metode                                         : Ceramah dan tanya jawab
M.   Rencana Penilaian
1.      Penilaian Proses
Penilaian dilakukan pada waktu pemberian materi layanan dengan melihat respon dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan.
2.   Penilaian hasil
Penilaian hasil dilakukan dengan cara meminta siswa untuk menuliskan kesan, kritik, serta pemahaman baru yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan.
N.    Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung: Tampilan Kepustakaan
O.    Catatan khusus     : -

Tegal,  Mei 2013
Mengetahui


Rela Amalia, S.Pd
NIPY.116320121968
Guru Pembimbing/konselor


Rela Amalia, S.Pd
NIPY.116320121968

      

           
                                                                                    



Sponsors